Jumat, 21 Mei 2010

kElUaRgAaKu

Adik Fakhri lagi nyoba pesawat baru, ditemani ama bunda dan kakak falih. Di atas pesawat ada apa ya ..... kok lihat ke atas semua.
Mas falih (posisi no 5 dari kanan) sedang berkumpul ama teman-temannya, acara perpisahan TK Aisyiyah Long Ikis.

Si Endut ayang alias fakhri jagoan

dan
cak falih ama ade cayang


Kamis, 20 Mei 2010

Soal Ujian Kenaikan Kelas


ULANGAN KENAIKAN KELAS

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SMA NEGERI 1 LONG IKIS

MATA PELAJARAN : FISIKA

KELAS : XI IPA

HARI/TANGGAL : SELASA, 25 MEI 2010

WAKTU : 90 MENIT



Jawablah soal-soal di bawah ini dengan lengkap dan benar!

1. Sebuah kaleng minuman bersoda kosong dan sebuah kaleng minuman bersoda penuh menuruni suatu bidang miring. Jika kedua kaleng ini dilepaskan dari keadaan diam pada ketinggian yang sama pada bidang miring, manakah yang akan mencapai dasar bidang terlebih dahulu? Jelaskan! (skor 3)

2. Tentukan torsi terhadap poros O oleh gaya 20 N pada gambar di bawah ini! (skor 3)

3. Dua buah bola dihubungkan oleh batang kaku dan ringan yang memiliki panjang 1,0 m (lihat gambar). Bola dapat diperlakukan sebagai partikel dan massa batang diabaikan. Tentukan momen inersia benda melalui pusat O ! (skor 3)


4. Perhatikan gambar bidang homogen di bawah ini! Tentukan titik berat bidang dari garis AB! (skor 3)

5. Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar, ini merupakan pernyataan hukum ….

(skor 2)

6. Jarum kecil atau silet dapat terapung di permukaan air yang tenang karena .... (skor 2)

7. Di dalam sebuah bejana terdapat 1 liter alcohol yang massa jenisnya 800 kg/m3. Apabila luas dasar bejana 50 cm2 dan percepatan gravitasi 10 m/s2, maka tekanan hidrostatis pada dasar bejana adalah …. (skor 3)

8. Sebutkan sifat-sifat partikel gas ideal! (skor 3)

9. Sebutkan 3 alat dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan prinsip Bernoulli! (skor 3)

10. Air PDAM memasuki rumah melalui sebuah pipa berdiameter 2,0 cm pada tekanan 4,0 atm (1 atm = 1,0 x 105 Pa). Pipa menuju ke kamar mandi lantai kedua pada ketinggian 5,0 m dengan diameter pipa 1,0 cm. Jika kelajuan aliran air pada pipa masukan adalah 6 m/s, hitunglah kelajuan, dan tekanan air dalam kamar mandi lantai kedua! (skor 4)

11. Volume gas oksigen pada tekanan 3 x 105 N/m2 dan suhu 270C ialah 8 x 10-2 m3. Hitung volume ketika tekanannya menjadi 4 x 105 N/m2 dan suhunya 870C! (skor 4)

12. Hitung energi dalam gas helium pada suatu ruangan bersuhu 1770C yang terdiri dari 6 mol gas, jika k = 1,38 x 10-23J/K; N­= 6,02 x 1023 molekul/mol! (skor 4)

13. Sebutkan perbedaan kondisi gas pada proses isotermal dan proses isobarik! (skor 2)

14. Sebuah mesin Carnot beroperasi dengan reservoir suhu tinggi 3270C. Berapa suhu reservoir rendahnya agar efisiensinya menjadi 20%? (skor 4)

15. Suatu gas ideal pada proses isobarik dengan tekanan 5 x 105 Pa sehingga volumenya berubah dari 0,5 m3 menjadi 2,5 m3. Jika sistem menerima kalor sebesar 840 J, hitung perubahan energi dalam! (skor 3)

"SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA SUKSES”

Jumat, 14 Mei 2010

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan EQ Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMAN 1 Long Ikis

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelahiran Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada dasarnya merupakan salah satu wujud reformasi bangsa dalam bidang pendidikan sebagai respons terhadap berbagai tuntutan dan tantangan yang berkembang baik global, nasional, maupun lokal. Dalam konsideran UU tersebut dinyatakan: “bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Maksudnya adalah terjadi keseimbangan yang utuh antara unsur-unsur kepribadian yang meliputi aspek intelektual, spiritual, emosional, fisik, sosial, moral, dan cultural yang nantinya bisa berjalan secara terus menerus dan berkelanjutan. Dan diharapkan kehidupan bangsa pada semua tingakatan menjadi berkualitas.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah factor manajemen pendidikan. Dalan pendidikan manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Dipilih menejemen sebagai aktivitas, bukan sebagai individu, agar konsisten dengan istilah administrasi dengan administrator sebagai pelaksananya dan suvervisi dengan suvervisor sebagai pelaksananya (Pidarta Made, 2004:4). Kepala sekolah misalnya bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi atasan, sebagai manejer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan, dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru dalam proses belajar mengajar.
Dalam praktik di Indonesia, kepala sekolah adalah guru senior yang dipandang memiliki kualifikasi menduduki jabatan itu. Biasanya guru yang dipandang baik dan cakap sebagai guru mata pelajaran tertentu yang kemudian diangkat menjadi kepala sekolah. Dalam kenyataan, banyak diantaranya yang tadinya berkinerja sangat bagus sebagai guru, akhirnya menjadi tumpul setelah menjadi kepala sekolah. Umumnya mereka tidak cocok mengemban tanggung jawab manajerial.
Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi sangat berpengaruh dalam menentukan kemajuan sekolah, yaitu harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan tenaga kependidikan yang berkompeten. Kompeten yang dimaksud meliputi kemampuan manajemen dan kepemimpinan, yang dilengkapi ketrampilan konseptual, insane dan teknis. Kemampuan insani tersebut antara lain kecerdasan intelegensi, kecerdasan emosional dan kepribadian yang mantap (Mantja, 2002).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2007, IQ dan EQ merupakan unsur penting dalam keberhasilan manajerial, namun kompetensi berbasis-IQ dianggap "kemampuan ambang", artinya kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan rata-rata. Sebaliknya, kompetensi dan
ketrampilan berbasis-EQ jauh lebih efektif. Dalam
studi perbandingan antara orang yang kinerjanya cemerlang dan yang
biasa-biasa saja pada organisasi tingkat tinggi, perbedaannya 85%
disebabkan oleh kompetensi berbasis-EQ, bukan IQ. Dr Goleman mengatakan
bahwa walaupun organisasinya berbeda, kebutuhannya berbeda, ternyata EQ
menyumbangkan 80-90% untuk memprediksikan keberhasilan dalam organisasi
secara umum.

Kinerja guru akan baik jika guru telah melaksanakan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam melaksanakan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya.
Namun dalam pelaksanaan tugas mendidik, guru memiliki sifat dan perilaku yang berbeda, ada yang bersemangat dan penuh tanggung jawab, juga ada guru yang dalam melakukan pekerjaan itu tanpa dilandasi rasa tanggung jawab, selain itu juga ada guru yang sering membolos, datang tidak tepat waktu dan tidak mematuhi perintah. Kondisi guru seperti itulah yang menjadi permasalahan di setiap lembaga pendidikan formal. Dengan adanya guru yang mempunyai kinerja rendah, sekolah akan sulit untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan guru. Dengan demikian untuk mencapai hasil yang diharapkan tidak menuntut kemungkinan diperlukan gaya kememimpinan yang tepat dan memiliki kecerdasan emosional tinggi.
Berdasarkan hal tersebut, perlu diadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan EQ Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Long Ikis Kabupaten Paser”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Long Ikis?
2. Seberapa besar pengaruh EQ kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Long Ikis?
3. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan EQ kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Long ikis?


C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Long Ikis.
2. Mengetahui besarnya pengaruh EQ kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Long Ikis.
3. Mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan dan EQ kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Long ikis.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait untuk meningkatkan kinerja guru di SMA Negeri 1 Long Ikis Paser. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam upaya menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat dan meningkatkan kecerdasan emosional sehingga tercapai kinerja guru yang baik.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam upaya memacu semangat dalam meningkatkan kinerjanya.
3. Bagi peneliti lain yang mempunyai perhatian terhadap gaya kepemimpinan dan kecerdasan emosional kepala sekolah diharapkan dapat dipakai sebagai bahan kajian untuk mengembangkan penelitian yang relevan.






BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi, yakni menyangkut perilaku seorang pemimpin dalam rangka mempengaruhi para pegawai dalam rangka mewujudkan tujuannya. Vaughan dan Hogg, menyatakan bahwa kepemimpinan didefinisikan sebagai “leadership is getting other people to achieve the group’s goal”, yaitu usaha menggerakkan orang lain untuk dapat mencapai tujuan bersama. Menurut Gary Yuki ada beberapa definisi tentang kepemimpinan yang intinya adalah prilaku seorang pemimpin untuk mengarahkan, mempengaruhi, dan menjelaskan kepada bawahan, berinisiasi dan memelihara kekompakan, sikap konsisten agar setiap anggota dapat memeberikan sumbangan secara efektif kepada lembaga demi tercapainya tujuan (Sujanto Bedjo, 2007).
Dalam hal ini kepemimpinan yang dimaksud adalah kemampuan kepala sekolah dalam membina dan membimbing guru untuk melaksanakan tugasnya sebagi pendidik dan melaksanakan KBM terutama kegiatan merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

B. Gaya Kepemimpinan
Upaya untuk menilai sukses tidaknya pemimpin itu perlu dilakukan, yaitu antara lain dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat, gaya-gaya dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Blake dan Mouten berhasil mengidentifikasikan gaya-gaya kepemimpinan yang secara tidak langsung berhubungan dengan efektifitas kerja. Gaya kepemimpinan terbagi atas gaya yang efektif dan tidak efektif. Ada empat gaya kepemimpinan yang efektif, yaitu:
1) Eksekutif, gaya ini banyak memberikan perhatian pada tugas-tugas pekerjaan dan hubungan kerja.
2) Pecinta pengembangan (developer), gaya ini memberikan perhatian penuh terhadap hubungan kerja dan perhatian yang kurang terfhadap tugas-tugas.
3) Otokrasi yang baik hati (Benevolent autocrat), gaya ini memberikan perhatian yang penuh terhadap tugas dan perhatian yang kurang terhadap tugas dan perhatian yang kurang terhadap hubungan kerja.
4) Missionari, gaya ini menekankan penuh pada hubungan kerja, tetapi perhatiannya kurang terhadap tugas sekalipun perilaku yang tidak sesuai.
Sedangkan teori kesifatan atau sifat kepemimpinan dikemukakan oleh beberapa ahli. Dalam Handoko (1995: 297) Edwin Ghiselli mengemukakan 6 (enam) sifat kepemimpinan yaitu :
1) Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability) atau pelaksana fungsi-fungsi dasar manajemen.
2) Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses.
3) Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir.
4) Ketegasan, atau kemampuan untuk membuat keputusan - keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat.
5) Kepercayaan diri, atau pandangan pada diri sehingga mampu menghadapi masalah.
6) Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, dan mampu mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inofasi.
Berbagai teori kesifatan juga dikemukakan oleh Ordway Tead dan George R. Terry dalam Kartono (1992: 37). Teori sifat kepemimpinan tersebut adalah:
1) Energi jasmaniah dan mental
Yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan baik jasmani maupun mental untuk mengatasi semua permasalahan.
2) Kesadaran akan tujuan dan arah, mengetahui arah dan tujuan organisasi, serta yakin akan manfaatnya
3) Antusiasme, pekerjaan mempunyai tujuan yang bernilai, menyenangkan, memberikan sukses, dan dapat membangkitkan antusiasme bagi pimpinan maupun bawahan.
4) Keramahan dan kecintaan
Dedikasi pemimpin bisa memotivasi bawahan untuk melakukan perbuatan yang menyenangkan semua pihak, sehingga dapat diarahkan untuk mencapai tujuan.
5) Integritas
Pemimpin harus bersikap terbuka; merasa utuh bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan anak buah sehingga bawahan menjadi lebih percaya dan hormat.
6) Penguasaan teknis.
Setiap pemimpin harus menguasai satu atau beberapa kemahiran teknis agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin.
7) Ketegasan dalam mengambil keputusan
Pemimpin yang berhasil pasti dapat mengambil keputusan secara cepat, tegas dan tepat sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya.
8) Kecerdasan
Orang yang cerdas akan mampu mengatasi masalah dalam waktu yang lebih cepat dan cara yang lebih efektif.
9) Keterampilan mengajar
Pemimpin yang baik adalah yang mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong, dan menggerakkan anak buahnya untuk berbuat sesuatu.
10) Kepercayaan
Keberhasilan kepemimpinan didukung oleh kepercayaan anak buahnya, yaitu percaya bahwa pemimpin dengan anggota berjuang untuk mencapai tujuan.

C. Kecerdasan Emosional (Emosion Quotiont).
Setiap individu memiliki emosi. Emosi mempunyai ranah tersendiri dalam bagian hidup individu. Seseorang yang dapat mengelola emosinya dengan baik, artinya emosinya cerdas hal ini lebih dikenal dengan suatu istilah Kecerdasan Emosional. Beberapa ahli mencoba merumuskan definisi dari kecerdasan emosional. Diantaranya Arief Rahman yang menyebutkan bahwa kecerdasan emosional adalah metability yang menentukan seberapa baik manusia mampu menggunakan keterampilan-keterampilan lain yang dimilikinya, termasuk intelektual yang belum terasah.
Bar-On seperti dikutip oleh Stein dan Book mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan, kompetensi dan kecakapan non-kognitif, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Dua definisi tentang kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Rahman dan Bar-On lebih menekankan pada hasil yang didapat oleh individu jika menggunakan kemampuan emosionalnya secara optimal. Salovey dan Mayer dikutip oleh Stein dan Book mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu fikiran, memahami perasaan dan maknanya serta mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual.
Goleman dalam Nanang Kosim mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Dari beberapa defenisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk dapat menggunakan perasaannya secara optimal guna mengenali dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Kecerdasan emosional yang dimaksudkan oleh peneliti adalah kemampuan individu untuk mengenali perasaannya sehingga dapat mengatur dirinya sendiri dan menimbulkan motivasi dalam dirinya dan orang lain untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara di lingkungan sosial ia mampu berempati dan membina hubungan baik terhadap orang lain.

D. Kinerja Guru
Guru memiliki tugas sebagai pendidik dan pengajar. Yang dimaksud adalah guru untuk membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan untuk memberi bekal pada anak-anak agar memperoleh kehidupan yang layak setelah mencapai kedewasaannya kelak. Kemudian guru seharusnya dapat menjalankan fungsinya, diantaranya mengajar (teaching) yaitu memindahkan ilmu pengetahuan, pelatihan (training) yaitu membimbing keterampilan tertentu dan coaching yaitu memberdayakan potensi individu dari masing-masing siswa yang menjadi anak didiknya. Karena guru bergerak di bidang pendidikan dan pengajaran, maka tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan dari pendidikan dan pengajaran tersebut.
Dengan demikian kinerja guru dapat dilihat dari perbuatan atau kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, seperti yang dikemukakan oleh Aldag dan Stearns, kinerja adalah seperti pengambilan keputusan pada waktu mengajar di kelas.
Menurut Suryo Subroto yang dimaksud dengan kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup suasana kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar mencapai tujuan pengajaran.
Kinerja guru juga dapat diartikan sebagai prestasi kerja guru untuk meraih prestasi antara lain ditentukan oleh kemampuan dan usaha. Prestasi kerja guru dapat dilihat dari seberapa jauh guru tersebut telah menyelesaikan tugasnya dalam mengajar dibandingkan dengan standar-standar pekerjaan. Kemudian kinerja guru dapat diartikan pula sebagai suatu pencapaian tujuan dari guru itu sendiri maupun tujuan pendidikan dan pengajaran dari sekolah di tempat guru tersebut mengajar. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kemampuan kerja seseorang yang diwujudkan dalam tingkah laku yang ditampilkan. Apresiasi pemahaman serta kemampuan bertingkah laku sesuai harapan dapat diidentifikasikan sebagai faktor kerja, kemampuan kerja yang tinggi atau rendah dapat terlihat dari apa yang telah dicapai dan prestasi yang diperoleh dalam suatu pekerjaan.
Dengan demikian yang dimaksud dengan kinerja guru dalam penelitian ini adalah sebagai keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang bermutu, meliputi aspek: kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan metode, menguasai bahan pelajaran (Suryo Subroto,1997) dan menggunakan sumber belajar, bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam melaksanakan pengajaran, melakukan interaksi dengan murid untuk menimbulkan motivasi, kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa, mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan pemahaman dalam administrasi pengajaran.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Payaman J. Simanjuntak menyebutkan bahwa kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya sebagai berikut:
1) Kompetensi Individu
Kompetensi individu adalah kemampuan dan keterampilan melakukan kerja. Kompetensi setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu; pertama, kemampuan dan keterampilan kerja. Kedua, motivasi dan etos kerja. Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge + skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannnya dan terampil mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari investasi sumberdaya manusia (human investment). Semakin lama waktu yang digunakan seseorang untuk pendidikan dan pelatihan, semakin tinggi kemampuan atau kompetensinya melakukan pekerjaan, dan dengan demikian semakin tinggi kinerjanya.
2) Dukungan organisasi.
Kinerja setiap orang juga tergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasaran kerja, pemilihan teknologi, kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja.
3) Dukungan manajemen.
Kinerja setiap orang sangat tergantung pada kemampuan manajerial para manajemen atau pimpinan, baik dengan membangun sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis, maupun dengan mengembangkan kompetensi pekerja, demikian juga dengan menumbuhkan motivasi dan memobilisasi pegawai untuk bekerja secara optimal.
Sedangkan menurut PP RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa kemampuan (ability) guru sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar mencakup empat macam, meliputi:
1) Kemampuan Pribadi
Kemampuan pribadi adalah kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan merinci kemampuan pribadi guru meliputi:
a) Kemantapan dan integrasi pribadi
b) Peka terhadap perubahan dan pembaharuan
c) Berfikir alternatif
d) Adil, jujur, dan objektif
e) Disiplin dalam melaksanakan tugas
f) berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya
g) Simpatik, menarik, luwes, dan bijaksana
h) berwibawa
Lembaga Kajian Pendidikan Keislaman dan Sosial (LeKDiS), Standar Nasional Pendidikan,
(Ciputat: Han.s Print, 2005)
Kemampuan pribadi menjadikan guru dapat mengelola dan berinteraksi secara baik serta mengelola proses belajar mengajar. Guru juga harus mempunyai kepribadian yang utuh karena bagaimanapun gurumerupakan suri tauladan bagi anak didiknya.
2) Kemampuan professional
Kemampuan profesional adalah kemampuan dalam penguasaan akademik yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya sekaligus, sehingga guru memiliki wibawa akademis.
3) Kemampuan Sosial
Kemampuan sosial adalah kemampuan yang berhubungan dengan bentuk partisipasi sosial seorang guru dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat tempat ia bekerja, baik secara formal maupun informal, meliputi:
a) Terampil berkomunikasi dengan peserta didik
b) Bersikap simpatik
c) Dapat bekerjasama dengan guru bimbingan konseling
d) Pandai bergaul dengan kawan sejawat dan mitra pendidikan.
4) Kemampuan Pedagogik
Kemampuan pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Dengan demikian, guru sebagai makhluk yang dibekali potensi kemampuan tertentu, dan untuk mengaplikasikan serta mengembangkan kemampuan tersebut diperlukan suatu latihan dan pendidikan. Guru harus memiliki kompetensi dan profesional dalam bidangnya, maka ia memiliki kriteria-kriteria seperti yang dijelaskan di atas.

BAB III
METODOLOI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Gaya kepemimpinan dan kecerdasan emosional (EQ) dengan kinerja guru di SMA Negeri 1 Long Ikis.
B. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah di SMA Negeri 1 Long Ikis Kabupaten Paser.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan antara bulan Februari sampai dengan Maret 2011.

C. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan penyelidikan terhadap tingkatan variabel-variabel yang dihubungkan dan mencari arah hubungan tersebut (Susilo, 2010).
Jenis korelasi yang digunakan terdiri dari dua variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan (variable X1) dan kecerdasan emosional (variabel X2) dengan variabel terikatnya yaitu kinerja guru (Y).
2. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen atau individu-individu yang merupakan sumber infomarsi dalam suatu penelitian (Soetriono,2007). Populasi yang digunakan adalah semua guru SMA negeri 1 Long Ikis. Berdasarkan data sekolah, diketahui jumlah guru SMA Negeri 1 Long Ikis keseluruhan berjumlah 37 orang.
Dengan data tersebut di atas, maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan cara purposive sampling. Purposive sampling artinya adalah penarikan sampel dilakukan atas dasar pengetahuan dan pertimbangan pribadi peneliti (Anggoro Toha, 2008). Dalam hal ini adalah atas dasar pertimbangan administrasi, tempat dan waktu. Dengan pertimbangan tersebut maka jumlah sampel sama dengan jumlah populasinya.

D. Prosedur Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dalam hal ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui jumlah guru, presensi guru, serta data tentang kondisi sekolah.
2. Kuesioner
Jenis kuesioner yang digunakan adalah bentuk skala likert, yaitu skala untuk mennanyakan persetujuan atau penolakan. Skala kuesioner terdiri dari , gaya kepemimpinan dan kecerdasan emosional serta kinerja guru.
Instrumen gaya kepeimpinan, kecerdasan emosional dan kinerja guru disusun berdasarkan indikator-indikator yang berkaitan. Setiap item diberikan 4 (empat) alternatif jawaban yaitu: selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah, dengan rentangan skor 1-4. Pemberian skor diberikan untuk pernyataan positif setiap jawaban (SL) diberi skor 4, (S) diberi skor 3, (KD) diberi skor 2, (TP) diberi skor 1, untuk pernyataan negatif sebaliknya yaitu, jika jawaban (SL) diberi skor 1, (S) diberi skor 2, (KD) diberi skor 3, (TP) diberi skor 4.
3. Observasi atau pengamatan,
Penulis mengadakan pengamatan langsung ke sekolah khususnya guru SMA Negeri 1 Long Ikis untuk mendapatkan gambaran konkrit tentang kinerja guru. Teknik ini dilakukan hanya untuk memperkaya data yang telah didapat.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, dan penafsiran data yang digunakan adalah regresi dan korelasi berganda dengan taraf signfikasi α = 0,05. Korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan dan kontribusi dua variable bebas (X) atau secara simultan (bersama-sama) dengan vareiabel terikat (Y). Rumus Korelasi Ganda sebagai berikut: (Riduwan,dkk,2009 : 86)


Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi korelasi ganda di cari dengan: F =
Ket:

Tsunami Matahari dan Dampaknya

Tsunami Matahari dan Dampaknya bagi Kehidupan di Bumi
By: Wiwik liana


Baru-baru ini yaitu pada akhir bulan April 2010 media televisi telah memberitakan tentang adanya tsunami matahari yang diperkirakan dapat membahayakan kehidupan manusia di bumi, sehingga terdapat beberapa orang yang cemas akan timbulnya dampak yang tidak baik tersebut. Matahari adalah sumber dari semua energi yang kita kenal di Bumi. Matahari sendiri menghasilkan energi lewat reaksi nuklir yang terjadi di pusatnya. Meskipun, matahari memegang peran penting yaitu sebagai sumber energi yang kita butuhkan, matahari juga menyimpan potensi yang bisa memberikan ancaman bagi manusia dan ekosistem Bumi. Ancaman yang dimaksud adalah peristiwa yang dikenal dengan nama badai matahari atau tsunami matahari. Sebelum membicarakan tentang tsunami matahari, kita akan melihat sekilas tentang Matahari?



Matahari adalah sebuah bintang, yaitu bola plasma panas yang ditopang oleh gaya gravitasi. Di pusat Matahari (nomor 1 dalam Gambar 1), terjadi reaksi nuklir (fusi) yang mengubah 4 atom hidrogen menjadi 1 atom helium. Reaksi fusi tersebut, selain menghasilkan helium, juga menghasilkan energi dalam jumlah melimpah (ingat persamaan terkenal oleh Einstein: E=mc2). Energi yang dihasilkan, dipancarkan keluar melewati bagian-bagian Matahari, yaitu: zona radiatif (nomor 2), zona konventif (nomor 3), dan bagian atmosfer Matahari, yang terdiri dari fotosfer (nomor 4), kromosfer (nomor 5), dan korona (nomor 6). Dan badai Matahari adalah peristiwa yang berkaitan dengan bagian atmosfer Matahari tersebut.
Bagian terluar dari Matahari, yaitu korona, memiliki temperatur yang mencapai jutaan kelvin. Dengan temparatur yang tinggi tersebut, materi yang berada di korona Matahari memiliki energi kinetik yang besar. Tarikan gravitasi Matahari tidak cukup kuat untuk mempertahankan materi korona yang memiliki energi kinetik yang besar itu. Dan secara terus menerus, partikel bermuatan yang berasal dari korona, akan lepas keluar angkasa. Aliran partikel ini dikenal dengan nama angin matahari, yang terutama terdiri dari elektron dan proton dengan energi sekitar 1 kilo eV. Setiap tahunnya, sebanyak 1012 ton materi korona lepas menjadi angin matahari, yang bergerak dengan kecepatan antara 200-700 km/s.
Berbeda dengan pusat Matahari yang relatif sederhana, bagian atmosfer Matahari relatif lebih rumit. Karena di atmosfer Matahari ini, medan magnetik Matahari berperan besar terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di dalamnya. Ada berbagai fenomena menarik diamati di atmosfer Matahari berkaitan dengan medan magnetik Matahari, seperti bintik matahari (sun spot), ledakan Matahari (solar flare), prominensa, dan pelontaran material korona (CME-Coronal Mass Ejection).
Tsunami matahari ditemukan pada tahun 1997 oleh Solar and Heliospheric Observatory (SOHO). Tsunami matahari ini mirip seperti tsunami yang terjadi di bumi, yaitu adanya pelepasan energi yang membentuk gelombang lewat sebuah medium. Di bumi mediumnya air laut, sedangkan di matahari mediumnya berupa gas yang sangat panas. Para astronom menduga, terjadinya tsunami di matahari dipicu oleh adanya coronal mass ejections (CMEs) seperti ikatan gas dan ruang magnetic yang berakselerasi dengan sangat cepat menjauh dari matahari sehingga muncul ledakan.
Beberapa tahun lalu, saat para ahli fisika matahari untuk pertama kalinya menyaksikan gelombang tinggi plasma panas yang berlomba di permukaan matahari. Skalanya memang mengejutkan, gelombang tersebut berkembang semakin tinggi bahkan melebihi Bumi dan menghasilkan riak dari titik pusat dengan pola sirkulasi sampai pada jarak jutaan km di sekitarnya. Para pengamat yang skeptis beranggapan kalau hal itu merupakan bayangan dari suatu tipuan mata namun bukan benar-benar sebuah gelombang. Namun kita sekarang bisa mengatakan bahwa kebenaran itu terungkap. Tsunami Matahari itu benar-benar ada.
Pesawat ruang angkasa kembar, STEREO mengkonfirmasi kebenaran ini pada bulan Februari 2009 saat bintik matahari 11012 secara tak terduga meletus. Letusannya melemparkan milyaran ton awan gas (CME /coronal mass ejection) ke angkasa dan mengirim tsunami yang berpacu bergulung di permukaan matahari.
Menurut Spiros Patourakos dari George Mason University, “Ini benar-benar sebuah gelombang. Bukan gelombang air tapi gelombang raksasa plasma panas dan magnetisme.”
Secara teknis ia dinamai “mode cepat gelombang magnetohidrodinamil” atau gelombang MHD”.














Yang dilihat STEREO itu memiliki ketinggian 100000 km dan bergerak dengan kecepatan 250 km/s memuat energi sebesar 2400 megaton TNT.
Dari peristiwa solar flare dan CME dalam skala besar juga lebih dimungkinkan untuk meningkatkan keaktifan Matahari.
Bumi akan lebih banyak dipapar dengan partikel-partikel bermuatan tinggi (lebih tinggi dari biasanya) dan radiasi elektromagnetik juga tinggi. Partikel-partikel bermuatan yang dipancarkan dari peristiwa solar flare dan CME, saat mencapai Bumi akan berinteraksi dengan medan magnetik Bumi. Interaksi ini akan menyebabkan gangguan pada medan magnetik Bumi buat sementara.
Saat ini, Matahari sedang menuju puncak keaktifan dalam siklusnya yang ke-24. Puncak keaktifan Matahari ini diperkirakan terjadi sekitar tahun 2011-2013. Saat puncak keaktifan Matahari pada siklus ke-24 ini, diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan saat puncak keaktifan pada siklus-siklus sebelumnya. Mungkin efeknya akan sedikit lebih besar, tapi ada juga yang menduga akan terjadi hal yang sebaliknya, justru lebih kecil efeknya. Yang manapun itu kasusnya, bisa dikatakan semua ahli fisika matahari sepakat tidak mungkin terjadi peristiwa besar yang akan membahayakan kehidupan di muka Bumi.

Kondisi fisik gelombang telah terkonfirmasi melalui film pendek saat gelombang tersebut menabrak sesuatu. Gelombang itu dipantulkan oleh lobang korona (lobang magnetik pada atmosfer matahari). Berdasarkan pengetahuan kita saat ini, gelombang matahari hanya akan memberikan ancaman bahaya yang rendah. Solar flare dan CME yang terjadi di Matahari, tidak akan cukup untuk menyebabkan peristiwa seperti yang digambarkan dalam beberapa film yang beredar belakangan ini. Beberapa bintang yang diamati memang menunjukkan adanya peristiwa yang dikenal dengan istilah superflare, yaitu flare seperti yang kita amati di Matahari tapi dengan intensitas yang jauh lebih besar. Tapi peristiwa serupa diduga bukan peristiwa yang umum dan diragukan terjadi pada Matahari kita untuk saat ini.
Memang peristiwa solar flaredan CME belum bisa diprediksi dengan baik untuk saat ini. Tapi pengetahuan kita yang didapat dari pengamatan Matahari lewat berbagai observatorium landas-bumi dan wahana antariksa yang terus menerus mengamati Matahari, kita semakin mengerti berbagai peristiwa yang terjadi di Matahari. Setidaknya untuk saat ini, kita bisa mengatakan dengan cukup yakin bahwa yang digambarkan dalam film-film fiksi ilmiah tentang badai raksasa matahari dan tsunami matahari, tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Tsunami Matahari 2013 Berdampak Kemarau Panjang
Hal yang paling ditakutkan dari tsunami matahari 2013 adalah dampaknya yang luar biasa terhadap Indonesia. Dampak yang paling nyata adalah kemarau panjang karena Indonesia memiliki lapisan ozon yang paling tipis.
Tsunami matahari yang puncaknya diprediksi terjadi pada tahun 2013 ini adalah berdasarkan laporan para peneliti antariksa. Dampak yang lain dari badai matahari 2013 ini adalah rusaknya sistem teknologi seperti terputusnya jaringan telekomunikasi. Jadi bisa dipastikan bila benar tsunami matahari ini terjadi, kita tidak dapat bertelepon ria atau saling berkirim sms.
Pada 22 September 2012 tengah malam, diperkirakan langit New York, Manhattan Amerika Serikat akan tertutupi oleh seberkas layar cahaya yang warna-warni. Di wilayah selatan New York ini, sangat sedikit orang yang dapat melihat fenomena aurora ini.
Namun, perasaan menikmati indahnya pemandangan alam ini tidak akan berlangsung lama. Setelah beberapa detik, semua bola lampu listrik di wilayah tersebut mulai gelap dan berkedip tak menentu, kemudian sinar cahayanya dalam seketika tiba-tiba bertambah terang, dan cahaya bola lampu menjadi luar biasa terang. Selanjutnya, semua lampu mati. 90 detik kemudian, seluruh bagian Timur Amerika Serikat akan mengalami pemadaman listrik. Setahun kemudian, jutaan orang Amerika mulai mati, infrastruktur negara akan menjadi timbunan puing. Bank Dunia akan mengumumkan Amerika berubah menjadi negara berkembang. Pada saat yang sama, Eropa, China dan Jepang dan daerah lain atau negara juga akan sama seperti Amerika Serikat, berjuang dalam bencana sekali ini. bencana ini datang dari badai matahari atau solar storm yang dahsyat, terjadi pada permukaan matahari yang berjarak 150 juta km dari bumi.

Alat Deteksi Amerika Berhasil Mengambil Foto Badai Matahari
Mungkin cerita di atas kedengarannya mustahil, dalam keadaan normal matahari tidak akan bisa menyebabkan bencana besar seperti itu pada bumi. Namun, laporan khusus yang dikeluarkan oleh National Academy of Sciences, Amerika Serikat pada bulan Januari 2009 menyatakan bahwa bencana seperti ini sangat mungkin bisa terjadi. Studi tersebut disponsori oleh NASA. Dalam beberapa dekade, dalam perkembangan masyarakat manusia, peradaban Barat telah menanamkan bibit-bibit untuk kehancuran mereka sendiri.
Cara hidup modern secara berlebihan yang sangat tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi, secara tidak sengaja membuat kita lebih banyak terperangkap dalam suatu kondisi yang super berbahaya. Plasma balls yang dipancarkan dalam letusan permukaan matahari mungkin bisa menghancurkan jaringan listrik kita, sehingga mengakibatkan bencana dahsyat.
Daniel Becker dari University of Colorado seorang ahli cuaca angkasa adalah pencetus laporan khusus dari Academy of Sciences Amerika Serikat, “Sekarang ini kita semakin dekat dengan kemungkinan bencana ini. Jika manusia tidak dapat mempersiapkan diri dengan matang terhadap bencana badai matahari yang akan menimpa ini. Badai matahari ini mungkin akan memutuskan pasokan listrik umat manusia, sinyal ponsel, bahkan termasuk sistem pasokan air.” Namun demikian, ada beberapa ahli yang menyatakan pandangan yang berbeda, mereka mempertimbangkan dampak badai matahari terutama terkonsentrasi di luar ruang angkasa, dan karena efek rintangan medan magnetik bumi dan atmosfir, pengaruh gangguannya tidak akan terlalu nyata terhadap kehidupan di bumi.
Para ahli mengatakan, ketika aktivitas badai matahari aktif, akan terus menerus terjadi pembakaran dan peledakan pada sunspot, pada saat sejumlah besar sinar ultraviolet dilepaskan akan menyebabkan densitas lapisan ionosfir di atas angkasa bumi meningkat mendadak, menyerap habis energi gelombang pendek, sehingga gelombang pendek sinyal radio terganggu. Tetapi ponsel yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk transmisi sinyal radio tidak melalui lapisan ionosfir, sehingga pada umumnya dampak badai matahari terhadap komunikasi di permukaan bumi tidak akan signifikan. Secara teori, pada umumnya intensitas badai matahari tidak akan bisa menerobos perlindungan atmosfer dan medan magnetik bumi, hingga secara fatal mengancam spesies yang berada di bumi. Tetapi untuk badai matahari tahun 2012 para ahli khawatir mungkin menjadi pengecualian. Backer mengatakan bahwa sekarang ini kita masih tidak dapat memprediksi secara akurat waktu dan kekuatan badai matahari, yang dapat diprediksi oleh saya dan rekan saya hanya jika sebuah badai matahari besar menyerang, kami secara mutlak tidak mampu.
Berdasarkan fenomena para ilmuwan dari National Center for Atmospheric Research, NCAR, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan sebuah model baru ilmu dinamika solar.
Dengan model baru, para astronom dapat memberikan peringatan secara dini dari aktivitas sunspot matahari. Mereka berharap bahwa peringatan dini dapat membantu perusahaan-perusahaan listrik, para pengendali satelit dan aspek lainnya dalam beberapa hari atau bahkan tahun-tahun sebelumnya agar bisa bersiap-siap menghadapai kegiatan sunspot matahari.
Menurut informasi, ketepatan model baru ini dapat mencapai akurasi 98%. Richard Enke dari National Science Foundation, Departemen Atmospheric Research Amerika Serikat mengatakan bahwa jika dapat secara dini memprediksi aktivitas badai matahari, orang-orang akan dapat dengan baik menanggulangi gangguan seperti komunikasi, kegagalan satelit, pemadaman listrik, serta ancaman terhadap astronot dan hal-hal lain.


Daftar Pustaka

1. Judul : Mengungkap Keberadaan Tsunami Matahari
Alamat : http://langitselatan.com/2009/11/25/mengungkap-keberadaan-tsunami-matahari/
Penulis : Ivie/ Sumber : Kategori Matahari

2. Judul : Tentang Matahari
Alamat : http://vthreeayoe.blogspot.com/2009/05/tentang-tsunami-matahari.html
Penulis : Vthree-ayoe/ Harian Jogja hal 15

3. Judul : Tsunami Matahari Berdampak Kemarau Panjang
Alamat : http://mediatangsel.com/tsunami-matahari-2013-berdampak- kemarau-panjang.html
Penulis : - / April 29th, 2010 | Posted in Dunia Pendidikan


4. Judul : Monster Waves On The Sun Are Real
Alamat : http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2009/24nov_solartsunami/
Penulis : Dr. Tony Phillips | Credit: Science@NASA